Website || Pengadilan Agama Sungai Raya Kelas 1B
Artikel

Mengapa Perbuatan dan Ucapan Kita Harus Didasari Ilmu? Ini Kata Pakar Tafsir

Ketika seseorang melakukan suatu perbuatan, ia dianjurkan untuk senantiasa memahami dasar dari apa yang ia kerjakan. Mengapa harus demikian? Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho mengingatkan kepada umat Islam untuk senantiasa melakukan segala sesuatu berdasarkan dengan ilmu. Sebab pentingnya ilmu sebelum amal juga merupakan penekanan dalam Alquran.

“Jadi orang itu, kalau ingin melakukan suatu amalan apapun, dia harus punya ilmu terlebih dahulu. Ilmu sebelum amal,” kata Kiai Ahsin Sakho yang juga mantan Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, yang dikutip Republika.co.id, Senin (27/11/2023).

Dalam aspek apapun, beliau menekankan, sudah seyogianya bagi umat Islam untuk mencari tahu terlebih dahulu ilmunya sebelum melakukan amalan yang hendak diperbuatnya. Termasuk dalam perkara ibadah maupun keimanan.  Hal ini sebagaimana yang diabadikan dalam Alquran. Allah berfirman dalam Alquran Surah Muhammad ayat 19:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Yang artinya, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.”

Beliau menjelaskan, dalam kaitan keimanan, seseorang sudah sepatutnya mencari tahu dulu ilmunya. Sehingga iman yang sedang didalaminya itu, kata beliau, berdasarkan atas dasar pengetahuan yang kuat, bukan hanya dasar ikut-ikutan.

“Artinya untuk mengetahui keimanan, maka (cari) ilmu dulu. Sehingga dia (yang bersangkutan) beriman itu atas dasar pengetahuan, bukan atas dasar ikut-ikutan,” kata Kiai Ahsin.

Sementara itu, Aswanto Muhammad, Lc dalam tulisannya “Haji dan Urgensi Ilmu.”  Menjelaskan ada banyak ayat Alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW seputar keutamaan ilmu, antara lain sebagai berikut:

1. Ilmu adalah warisan para nabi, orang yang terbanyak memiliki ilmu mendapat bagian terbesar dari warisan tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda:

إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud).

2. Allah ﷻ memerintahkan Rasulullah ﷺ untuk meminta kepada-Nya agar ditambahkan ilmu. Allah ﷻ berfirman yang artinya:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا “Dan katakanlah wahai Muhammad: Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.” (QS Thaha ayat 114).

Hal ini menunjukkah keutamaan ilmu daripada harta dan kedudukan, karena Allah ﷻ tidak memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan sesuatu kecuali ilmu.

3. Menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Menempuh jalan untuk mencari ilmu bisa diartikan dengan dua makna, pertama  menempuh jalan dalam arti yang sesungguhnya, yaitu berjalan kaki atau kendaraan menuju majelis (forum) ilmu, baik formal maupun nonformal. Kedua, menempuh jalan dalam arti kiasan, yaitu metode atau sarana untuk mendapatkan ilmu, dengan membaca, mendengarkan, dan mengkaji ilmu, diskusi serta metode-metode lain yang menjadi sarana dalam meraih ilmu.

4. Allah ﷻ mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, baik di dunia maupun di akhirat, Allah ﷻ berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ “Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan diberi ilmu di antara kalian beberapa derajat.” (QS Al Mujadilah ayat 11)

5. Allah ﷻ menginginkan kebaikan untuk orang yang berilmu. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah akan memahamkannya dalam agama.” (HR Bukhari dan Muslim).

(Sumber : www.republika.co.id)

Views: 18

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
YouTube
Instagram